A. Ciri teks cerita fantasi
1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan
Cerita mengungkapkan hal-hal
supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang
diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan
biasa. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau
modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau
futuristik.
2. Ide cerita Ide
cerita terbuka terhadap daya hayal
penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa
irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita
terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik.Tema
cerita fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik. Contoh, pertempuran
komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya,
petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda,
zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam
dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang
3. Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh
terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari
dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar
cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi
menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Misalnya,
tokoh Nono bisa mengalami kejadian pada beberapa latar (latar waktu liburan di
Wligi, latar zaman Belanda, dan sebagainya). Jalinan peristiwa pada cerita
fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
4. Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa
diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
Tokoh memiliki kesaktiankesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius
yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam
berbagai latar waktu. Tokok dapat ada pada seting waktu dan tempat yang berbeda
zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang/ futuristik).
5. Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif
(bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau
objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi. Misalnya, latar cerita dan
objek cerita
6. Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
( BAHASA INDONESIA KELAS 7 REVISI 2017, Hal. 50-52)
B. Jenis Cerita Fantasi Cerita Fantasi Total dan Irisan
1. kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/ tertentu. Pada cerita kategoriini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis. Jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.
2. Cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang
mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata,
menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata, atau peristiwa pernah
terjadi pada dunia nyata.
C. Cerita fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
1.
Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu
masa (fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi masa yang akan
datang/ futuristik).
2.
Latar lintas waktu berarti cerita fantasi
menggunakan dua latar waktu yang berbeda (misalnya, masa kini dengan zaman
prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/ futuristik)
D. Ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi
1.
Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai
sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni)
2.
Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk
deskripsi latar (tempat, waktu, suasana) Contoh deskripsi latar tempat Tiga
rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Emas dan berlian bertaburan di dinding
rumah itu. Laboratorium berantakan. Semua peralatan pecah. Aneh hanya laptopku
yang masih menyala.
E. Latar
1.
Latar suasana Setetes air mata pun jatuh dari
wajah Sang Ratu. Tak sepatah kata pun terdengar dari bibirnya. Kamar yang megah
ini terasa sunyi dan penuh kesedihan.
2.
Latar waktu Tengah malam tak ada bintang di
langit itu. Mendung hitam nampak mengumpal. Lolongan anjing bersahut-sahutan
menyambut malam yang semakin larut. c) Menggunakan pilihan kata dengan makna
kias dan makna khusus. Contoh 1 Alien
itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang ia mengendus sekeliling.
0 comments:
Posting Komentar