SAMPAH TIKET PULANG SEKOLAH
FANCA AFIRILYA SUDARMANTO
SMP NEGERI 5 GORONTALO
JALAN SULTAN HASANUDIN NO. 22 KEL. BIAWAO KEC. KOTA SELATAN KOTA
GORONTALO
PROVINSI GORONTALO TAHUN 2019
ABSTRAK
Masalah sampah sudah sering terjadi dimana-mana. Sampah juga merupakan masalah
Hampir seluruh negara di dunia.
Bukan hanya dinegara-negara berkembang saja, sampah juga menjadi masalah utama
bagi negara-negara maju. Ada begitu banyak sampah bertebaran di mana-mana,
salah satunya di sekolah. Masalah sampah di sekolah
juga menjadi masalah yang utama. Salah satunya di SMP Negeri 5 Gorontalo.
Banyak siswa yang membuang sampah sembarangan walaupun sudah disediakan tempat
sampah yang cukup dilingkungan smp negeri 5 gorontalo.
Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan solusi dalam mengatasi
permasalahan sampah yang ada dilingkungan sekolah SMP Negeri 5 Gorontalo dengan
kegiatan BASAPU. Desain penelitian ini adalah deskriptif
yaitu menggambarkan apa yang dilihat melalui panca indra dan apa yang dibaca
baik dari definisi, penelitian, dan lain-lain. Dengan analisis untuk mencari
hubungan hal yang satu dengan yang lain. Penelitian ini dilaksanakan tanggal
24 Mei sampai 17 Juni 2019 bertempat di SMP Negeri 5 Gorontalo.
Setelah melakukan penelitian ini penulis mendapatkan hasil bahwa pelaksanaa BASAPU membawa hasil yang baik karena dengan adanya program basapu ini sampah-sampah yang tadinya berserakkan dimana-mana sekarang sudah teratasi.
Kata kunci: Siswa, Sekolah, Sampah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah adalah salah satu jenis biomassa yang ketersediannya dari hari ke
hari cukup melimpah, (Wati, dkk, 2015:1), Sampah juga dapat didefinisikan
sebagai buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan berupa
padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau tidak dibutuhkan lagi.
Berdasarkan sifatnya sampah terbagi atas 2 macam yaitu sampah organik dan
sampah anorganik, sampah organik adalah sampah yang dapat diurai (degradable),
yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering,
dan sebagainya. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak terurai
(undegradable), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti barang plastik,
kertas, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. (Wati, dkk,
2015:3). Sampah merupakan masalah yang sering dihadapi hampir seluruh negara di
dunia. Bukan hanya di negara-negara berkembang tetapi juga di negara-negara
maju.menurut sumbernya sampah terbagi atas beberapa maacam yaitu sampah
alam,sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan
sampah pertambangan.
Secara umum sampah sendiri memiliki efek atau dampak bagi makhluk hidup
anatara lain:
a)
pencemaran lingkungan, sampah dari berbagai sumber dapat
mencemari lingungan baik lingkungan darat, ataupun perairan.
b)
Penyebab penyakit, sampah yang menumpuk akan menimbulkan
banyak penyakit
c)
Penyumbatan saluran air dan banjir, sampah jalanan dan
rumah tangga sering bertaburan dan jika hujan turun akan terbawa ke sungai,
akibatnya sungai tersumbat dan menimbulkan banjir.
d)
Dapat menyebabkan polusi udara
Semua tempat harus bebas dari sampah agar lingkungan menjadi bersih dan
sehat serta memiliki kualitas udara yang lebih baik, jika lingkungan bebas
sampah dan bersih maka akan terhindar dari dampak-dampak bahaya dari sampah.
Khususnya di sekolah, di sekolah sampah banyak bertebaran di mana-mana, di
halaman, bahkan di laci-laci siswa. Sampah di sekolah
disebabkan oleh aktivitas siswa maupun guru. Sampah di sekolah
dapat menyebabkan lingkungan sekolah menjadi kotor dan tidak menutup kemungkinan
sampah juga menimbulkan penyakit. Lingkungan sekolah yang kotor juga dapat
mempengaruhi proses belajar siswa karena lingkungan yang kotor akan membuat
siswa menjadi tidak nyaman untuk belajar. Jenis sampah yang dihasilkan di sekolah
biasanya berupa sampah plastik bekas jajanan siswa.
Banyak siswa SMP Negeri 5 yang tidak peduli akan lingkungan kebersihan.
Mereka masih saja membuang sampah sembarangan padahal telah disediakan tempat
sampah. Mereka tidak mempunyai kesadaran dalam membuang sampah. Kedisiplinan
dan kepatuhan dalam membuang sampah di sekolah sudah tidak dilaksanakan lagi
oleh para siswa. Bahkan hukuman bagi siswa yang membuang sampah sembarangan pun
sudah tidak mampu membuat siswa sadar.
1.1
Rumusan masalah
ü Apakah
basapu bisa mengatasi sampah di lingkungan SMP Negeri 5 Gorontalo?
1.2
Tujuan penelitian
ü Untuk
mengatasi sampah yang ada dilingkungan SMP Negeri 5 Gorontalo dengan
basapu
1.3
Manfaat penelitian
ü Agar siswa
lebih menjaga dan peduli akan lingkungan
ü Agar sekolah
menjadi bersih dan bebas sampah
ü Pemulung mendapatkan
penghasilan dari
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Jenis
penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam dalam karya ilmiah ini adalah jenis
deskriptif yaitu menggambarkan apa yang dilihat melalui panca indera dan apa
yang dibaca baik dari definisi, penelitian dan lain-lain. Dengan analisis untuk
mencari hubungan hal yang satu dengan yang lain.
2.2 Tempat dan
waktu penelitian
Tempat : SMP Negeri 5 Gorontalo
Waktu : 24 Mei sampai 13 Juni 2019
2.3 Teknik
pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik observasi. Yang mana penulis mengamati keadaan lingkungan sekolah sebelum dan sesudah pelaksanaan basapu.
***
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Basapu adalah kependekan dari bawa sampah pulang. Basapu digunakan untuk
mengatasi siswa membuang sampah
sembarangan di lingkungan sekolah, dengan cara sebelum pulang sekolah
siswa-siswa diminta dan wajib untuk membawa sampah. Setelah diteliti saat siswa
membeli jajanan, bekas dari jajanan itu mereka simpan dan akan dibawa pulang
nanti. Ada juga siswa yang berbondong-bondong mengumpul sampah yang berserahkan
dihalaman. Mereka akan mengumpul dari sampahyang besar seperti plastik bekas
jajanan sampai dengan sampah yang paling kecil sekalipun. Karena jika mereka
tidak membawa sampah satupun ditangan mereka guru tidak akan mengizinkan mereka
untuk pulang.
Setelah dikumpul mereka akan berantrian untuk membawa sampah itu. Saat
berantrian untuk pulang kelas yang paling dulu untuk berantrian adalah kelas
VIII dan kelas IX, lalu disusul oleh kelas VII karena kelas VII pulang pada
pukul 15.00 WITA, sementara kelas VIII dan IX pulang pada pukul 14.30 WITA.
Saat mereka berantrian untuk pulang guru akan menunggu di depan gerbang dan
mengecek sampah yang mereka bawa. Biasanya Sampah yang mereka bawa minimal 10
sampah, jenis sampah yang dibawa mereka pun
beragam mulai dari bekas gelas/botol air mineral, plastik jajanan dan
lain-lain. saat mereka berantrian guru akan menunggu di depan gerbang.
Setelah sampah yang dibawa siswa, dibuang ketempat sampah dan akan diurutkan
sesuai jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Gambar sebelum proses pelaksanaan basapu
Gambar pada proses pelaksanaan basapu
3.2 Pembahasan
Setelah melakukan penelitian ini penulis mendapatkan hasil bahwa dengan
adanya pelaksanaan BASAPU ini bisa membantu sekolah dalam mengatasi
sampah-sampah, Karena terbukti dengan adanya program ini sampah-sampah
yang tadinya berserakan di mana-mana sekarang sudah teratasi. Bukan hanya dapat
membantu sekolah penelitian ini juga membantu para pemulung, karena dari sampah
tersebut pemulung bisa mendapatkan penghasilan.
Gambar setelah proses BASAPU
****
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1
Simpulan
Dari
penelitian ini penulis mendapatkan kesimpulan bahwa:
ü Dengan
program Basapu ini bisa membantu dalam mengatasi sampah yang ada di lingkungan
SMP Negeri 5 Gorontalo
ü Dengan
adanya program ini bisa membantu para pemulung mendapatkan penghasilan.
4.2
Saran
Setelah
melakukan penelitian ini penulis ingin memberikan beberapa saran kepada pembaca,
yaitu:
ü Setelah
membaca ini tidak akan ada lagi yang berserakkan dimana-mana
ü Setelah
penelitian ini juga, semoga para pembaca lebih dapat memperhatikan lingkungan
sekitar dengan cara membuang sampah pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawati, wati, dkk. 2015. Pengolahan dan pemanfaatam sampah diperkotaan. Yogyakarta :
plantaxin.
0 comments:
Posting Komentar