Jumat, 29 Oktober 2021

OPSI Teknologi dan Rekayasa 2019

 

KEBUNKU JERIGEN BEKAS


NAYLA SAFITRI BADJEBER
LILIANA ABDULLAH
TRI AMI RAHMAN


SMP NEGERI 5 GORONTALO
JALAN SULTAN HASANUDIN NO. 22 KEL. BIAWAO KEC. KOTA SELATAN KOTA GORONTALO
PROVINSI GORONTALO TAHUN 2019

 

ABSTRAK

Pekarangan sempit seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan jerigen bekas sebagai pot wadah tanam. Sehingga perlu ada desain khusus  agar pot jerigen bekas bisa bermanfaat secara maksimal.

Tujuan penelitian adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan jerigen bekas menjadi pot wadah tanam. Desain penelitian menggunakan penelitian eksperimen sederhana. Peneliti akan melakukan uji coba penanaman pada pot jerigen bekas yang didesain sendiri. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 minggu yaitu mulai pada tanggal 24 Mei – 17 Juni 2019. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dan di rumah peneliti Langkah-langkah pembuatan pot jerigen bekas yaitu menyiapkan jerigen bekas ukuran 5 liter, memotong pipa menjadi kecil-kecil ukuran 3 cm, membuat pola pada jerigen yang disesuaikan dengan ukuran jerigen yang dipakai, membuat irisan pada jerigen mengikuti pola yang sudah dibuat, mengecat jerigen agar terlihat indah, dan terakhir memasukan potongan pipa kecil ke dalam irisan pada jerigen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pot jerigen bekas bisa dimanfaatkan secara maksimal. Untuk satu jerigen bekas bisa diperolah 12 – 18 lubang tanam. Sehingga untuk pekarangan luas 1 meter persegi bisa menampung 25 pot jerigen bekas dengan 300 lubang tanam. Itu setara dengan menanam pada lahan biasa yang dibuat dalam bentuk bedeng. Setiap bedeng berisi 100 tanaman. Penelitian ini tak memerlukan biaya yang besar sehingga siapa saja bisa membuatnya di rumah.

Kata kunci : Pot, Jerigen Bekas, Pekarangan Sempit

 *

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Pemanfaatan barang-barang bekas menjadi wadah tanam atau pot bukan lagi hal baru dalam masyarakat kita. Hal ini bisa kita temukan pada masyarakat yang tinggal dalam lingkungan perumahan dan berpekarangan sempit. Mereka memanfaatkan pekarangan sempit tersebut dengan ditanami berbagai macam tumbuhan termasuk tanaman untuk keperluan dapur. Berbagai tanaman itu ditanam dengan menggunakan berbagai macam pot. Jenis pot sendiri ada berbagai macam dan model. Jenis pot yang dapat dipakai berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen, pot dari anyaman bambu, dan pot dari barang bekas (Alex, 2014;19).

Dari berbagai jenis pot tersebut, banyak masyarakat khususnya di Gorontalo memilih pot dari barang-barang bekas. Barang bekas menjadi pilihan karena untuk menghemat biaya dibandingkan jika menggunakan pot jenis lainnya. Mengingat saat ini harga beberapa jenis pot sudah lumayan mahal jika hanya untuk sebagai wadah tanam pada pekarangan. Sedangkan pot berbahan barang-barang bekas mudah untuk ditemukan di lingkungan masyarakat.

Pot barang bekas yang biasa untuk digunakan wadah tanam antara lain ban mobil, gelas air mineral, ember, jerigen, tong, dan lain sebagainya. Masyarakat dalam memilih barang-barang bekas yang akan digunakan menjadi wadah tanam biasanya disesuaikan dengan luas pekarangan. Barang bekas yang terlalu besar akan terlalu mencolok jika digunakan sebagai wadah tanam pada pekarangan yang terlalu sempit. Sehingga masyarakat banyak memilih barang bekas yang umumnya berukuran sedang, misalnya jerigen.

Berdasarkan pengamatan peneliti, tanaman yang biasanya ditanam pada jerigen bekas ini adalah tomat ataupun cabai. Tanaman ini dipilih karena bisa membantu kebutuhan mereka khususnya untuk tanaman tersebut. Tanaman cabai dan tomat sendiri harganya kadang cukup tinggi pada waktu-waktu tertentu. Sehingga menanam tanam tersebut dengan memanfaatkan pekarangan sangat membantu mengurangi uang belanja. Selain itu, menurut Alex (2014;13) pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya anggota keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi laboratorium hidup (Irwan, 2008; Ginting, 2010). Jadi, ada banyak dampak positif bagi masyarakat ketika memanfaatkan pekarangan.

Penggunaan pot jerigen bekas bisa dibuat beberapa model dengan tujuan agar banyak tanaman yang bisa ditanam. Ada yang membagi jerigen menjadi dua bagian sehingga satu jerigen bisa menjadi dua pot jerigen bekas. Ada juga yang membuat lubang pada satu sisi saja. Jumlah lubang yang dibuat maksimal lima lubang. Jika akan ditanami cabai atau tomat, untuk jerigen yang dilubangi bisa menampung lima pohon tanaman. Untuk jerigen yang dibagi menjadi dua, setiap bagian jerigen bisa menampung maksimal dua pohon tanaman. Jadi, pekarangan sempit dengan memanfaatkan jerigen bekas menjadi pot sudah bisa memenuhi beberapa kebutuhan dapur.

Namun, peneliti berpikiran bagaimana jika lahan atau pekarangan yang minimalis mampu menghasilkan hasil yang maksimal. Hasil yang di peroleh dari pekarangan bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi bisa mendapatkan penghasilan dari pekarangan sempitnya. Masyarakat tak harus memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Hanya dengan berbekal pekarangan sempit dan pot dari jerigen bekas bisa menambah penghasilan masyarakat.

Berdasarkan ini peneliti akan melakukan sebuah penelitian bagaimana pemanfaatan jerigen bekas menjadi pot khususnya tanaman cabai dengan hasil maksimal pada lahan minimalis.

1.2  Rumusan masalah

-       Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan pot jerigen bekas?

1.3  Tujuan Penelitian

-       Untuk memaksimalkan pemanfaatan pot jerigen bekas

1.4  Manfaat Penelitian

  • .      Diri sendiri

Untuk menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan pot jerigen bekas dengan hasil tanam maksimal

  •          Sekolah

Sebagai penelitian awal untuk bisa dilanjutkan oleh siswa lain

  • .       Masyarakat

Menjadi percontohan pemanfaatan jerigen bekas menjadi pot dengan hasil maksimal

 **

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1  Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen sederhana. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan uji coba penanaman cabai pada pot jerigen bekas yang sudah didesain khusus

2.2 Waktu dan Tempat Penelitian

a.    Waktu

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei – 17 juni 2019

b.    Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti

2.3 Alat dan Bahan

1.5  Alat

·    Pisau

·    Kuas

1.6  Bahan

·    Pipa paralon setengah inci

·    Jerigen bekas

·    cat

2.4  Langkah Pembuatan

a. Menyiapkan jerigen bekas ukuran apa saja

b. Memotong pipa menjadi kecil-kecil ukuran 3 cm

c.  Membuat pola pada jerigen yang disesu aikan dengan ukuran jerigen yang dipakai


 

d. Membuat irisan pada jerigen mengikuti pola yang sudah dibuat


 

e. Mengecat jerigen agar terlihat indah


 

f.   Memasukan potongan pipa kecil ke dalam irisan pada jerigen



 ***

BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1  Hasil

Pada penelitian ini jerigen yang digunakan peneliti adalah jerigen ukuran 5 liter dan berjumlah 5 pot jerigen bekas. Berdasarkan model yang dibuat, satu jerigen ukuran 5 liter bisa didesain memiliki 12 – 18 lubang tanam. Dari keseluruhan pot jerigen bekas yang dibuat, tiga jerigen bekas didesain 18 lubang tanam dan dua jerigen didesain 12 lubang tanam. Keseluruhan jumlah lubang tanam dari 5 jerigen bekas berjumlah 78. Pipa yang terpakai untuk membuat lima pot jerigen bekas adalah 2 meter.

Tanaman yang diujicobakan pada pot jerigen bekas ini adalah cabai. Tanaman ini dipilih karena tanaman ini banyak dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari. Bibit tanaman cabai diperoleh dari persemaian sederhana dari biji bekas memasak.

Pasca penanaman pada pot jerigen bekas pertumbuhan tanaman cabai menunjukan hasil yang baik. Cabai tumbuh dengan normal seperti halnya pada pot biasa atau lahan. Untuk proses perawatannya sama dengan proses perawatan pada media tanam biasa atau lahan. Tentunya harus diwaspadai serangan hama pada tanaman cabai.

 


3.2  Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sebuah jerigen bekas bisa dimanfaatkan secara maksimal menjadi sebuah kebun sederhana. Ini bisa membantu masyarakat untuk menanggulangi kebutuhan dapur khususnya cabai. Dengan hasil penelitian ini masyarakat juga bisa meningkatkan pendapatannya atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan pekarangan.

Untuk lima pot jerigen bekas dengan 78 lubang tanam atau 78 batang cabai bisa diletakan secara horizontal membutuhan luas pekarangan 100 x 15 cm. sehingga pekarangan seluas 1 meter pesegi mampu menampung 25 pot jerigen bekas desain 12 lubang tanam setiap jerigen mampu menampung cabai sebanyak 300 batang. Jika tanaman dirawat dengan baik agar tidak diserang hama maka hasilnya sangat luar biasa. Masyarakat seperti memiliki lahan yang sangat luas di depan rumah masing-masing.


 ****

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1  SIMPULAN

Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa

a.    Jerigen bekas bisa menjadi pot dengan hasil yang maksimal

b.    Pot jerigen bekas bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat bahkan bisa mendatangkan penghasilan tambahan

c.     Memanfaatkan barang bekas bisa mengatasi penumpukan barang-barang bekas

 

4.2  SARAN

a.    Pembaca untuk bisa mengembangkan desain pot jerigen bekas pada penelitian ini dengan desain lain yang lebih memaksimalkan hasil tanam.

b.    Pembaca bisa mengganti tanaman yang ditanam dengan tanaman selain cabai.

 *****

DAFTAR PUSTAKA

S, Alex. 2010. Sayuran dalam Pot. Yogyakarta:Pustaka Baru.

2 komentar: