KEBUNKU JERIGEN BEKAS
NAYLA
SAFITRI BADJEBER
LILIANA
ABDULLAH
TRI
AMI RAHMAN
JALAN SULTAN HASANUDIN NO. 22 KEL. BIAWAO KEC. KOTA SELATAN KOTA GORONTALO
PROVINSI GORONTALO TAHUN 2019
ABSTRAK
Pekarangan sempit seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan
jerigen bekas sebagai pot wadah tanam. Sehingga perlu ada desain khusus agar pot jerigen bekas bisa bermanfaat secara
maksimal.
Tujuan penelitian adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan jerigen bekas
menjadi pot wadah tanam. Desain penelitian menggunakan penelitian eksperimen
sederhana. Peneliti akan melakukan uji coba penanaman pada pot jerigen bekas
yang didesain sendiri. Waktu pelaksanaan penelitian selama 3 minggu yaitu mulai
pada tanggal 24 Mei – 17 Juni 2019. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dan
di rumah peneliti Langkah-langkah pembuatan pot jerigen bekas yaitu menyiapkan
jerigen bekas ukuran 5 liter, memotong pipa menjadi kecil-kecil ukuran 3 cm,
membuat pola pada jerigen yang disesuaikan dengan ukuran jerigen yang dipakai,
membuat irisan pada jerigen mengikuti pola yang sudah dibuat, mengecat jerigen
agar terlihat indah, dan terakhir memasukan potongan pipa kecil ke dalam irisan
pada jerigen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pot jerigen bekas bisa dimanfaatkan
secara maksimal. Untuk satu jerigen bekas bisa diperolah 12 – 18 lubang tanam.
Sehingga untuk pekarangan luas 1 meter persegi bisa menampung 25 pot jerigen
bekas dengan 300 lubang tanam. Itu setara dengan menanam pada lahan biasa yang
dibuat dalam bentuk bedeng. Setiap bedeng berisi 100 tanaman. Penelitian ini
tak memerlukan biaya yang besar sehingga siapa saja bisa membuatnya di rumah.
Kata kunci : Pot,
Jerigen Bekas, Pekarangan Sempit
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pemanfaatan barang-barang bekas menjadi wadah tanam atau
pot bukan lagi hal baru dalam masyarakat kita. Hal ini bisa kita temukan pada
masyarakat yang tinggal dalam lingkungan perumahan dan berpekarangan sempit.
Mereka memanfaatkan pekarangan sempit tersebut dengan ditanami berbagai macam
tumbuhan termasuk tanaman untuk keperluan dapur. Berbagai tanaman itu ditanam dengan
menggunakan berbagai macam pot. Jenis pot sendiri ada berbagai macam dan model.
Jenis pot yang dapat dipakai berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin,
pot semen, pot dari anyaman bambu, dan pot dari barang bekas (Alex, 2014;19).
Dari berbagai jenis pot tersebut, banyak masyarakat
khususnya di Gorontalo memilih pot dari barang-barang bekas. Barang bekas menjadi
pilihan karena untuk menghemat biaya dibandingkan jika menggunakan pot jenis
lainnya. Mengingat saat ini harga beberapa jenis pot sudah lumayan mahal jika
hanya untuk sebagai wadah tanam pada pekarangan. Sedangkan pot berbahan barang-barang
bekas mudah untuk ditemukan di lingkungan masyarakat.
Pot barang bekas yang biasa untuk digunakan wadah
tanam antara lain ban mobil, gelas air mineral, ember, jerigen, tong, dan lain
sebagainya. Masyarakat dalam memilih barang-barang bekas yang akan digunakan
menjadi wadah tanam biasanya disesuaikan dengan luas pekarangan. Barang bekas
yang terlalu besar akan terlalu mencolok jika digunakan sebagai wadah tanam
pada pekarangan yang terlalu sempit. Sehingga masyarakat banyak memilih barang
bekas yang umumnya berukuran sedang, misalnya jerigen.
Berdasarkan pengamatan peneliti, tanaman yang biasanya
ditanam pada jerigen bekas ini adalah tomat ataupun cabai. Tanaman ini dipilih
karena bisa membantu kebutuhan mereka khususnya untuk tanaman tersebut. Tanaman
cabai dan tomat sendiri harganya kadang cukup tinggi pada waktu-waktu tertentu.
Sehingga menanam tanam tersebut dengan memanfaatkan pekarangan sangat membantu
mengurangi uang belanja. Selain itu, menurut Alex (2014;13) pemanfaatan
pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya anggota keluarga cinta
lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi laboratorium hidup (Irwan, 2008;
Ginting, 2010). Jadi, ada banyak dampak positif bagi masyarakat ketika
memanfaatkan pekarangan.
Penggunaan pot jerigen bekas bisa dibuat beberapa
model dengan tujuan agar banyak tanaman yang bisa ditanam. Ada yang membagi
jerigen menjadi dua bagian sehingga satu jerigen bisa menjadi dua pot jerigen
bekas. Ada juga yang membuat lubang pada satu sisi saja. Jumlah lubang yang
dibuat maksimal lima lubang. Jika akan ditanami cabai atau tomat, untuk jerigen
yang dilubangi bisa menampung lima pohon tanaman. Untuk jerigen yang dibagi
menjadi dua, setiap bagian jerigen bisa menampung maksimal dua pohon tanaman.
Jadi, pekarangan sempit dengan memanfaatkan jerigen bekas menjadi pot sudah
bisa memenuhi beberapa kebutuhan dapur.
Namun, peneliti berpikiran bagaimana jika lahan atau
pekarangan yang minimalis mampu menghasilkan hasil yang maksimal. Hasil yang di
peroleh dari pekarangan bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari
tetapi bisa mendapatkan penghasilan dari pekarangan sempitnya. Masyarakat tak
harus memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Hanya dengan berbekal
pekarangan sempit dan pot dari jerigen bekas bisa menambah penghasilan
masyarakat.
Berdasarkan ini peneliti akan melakukan sebuah
penelitian bagaimana pemanfaatan jerigen bekas menjadi pot khususnya tanaman
cabai dengan hasil maksimal pada lahan minimalis.
1.2 Rumusan
masalah
- Bagaimana memaksimalkan pemanfaatan pot jerigen bekas?
1.3 Tujuan
Penelitian
- Untuk memaksimalkan pemanfaatan pot jerigen bekas
1.4 Manfaat
Penelitian
- . Diri sendiri
Untuk
menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan pot jerigen bekas dengan hasil tanam
maksimal
- Sekolah
Sebagai
penelitian awal untuk bisa dilanjutkan oleh siswa lain
- . Masyarakat
Menjadi
percontohan pemanfaatan jerigen bekas menjadi pot dengan hasil maksimal
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Desain
Penelitian
Desain
penelitian ini adalah penelitian eksperimen sederhana. Dalam penelitian ini
penulis akan melakukan uji coba penanaman cabai pada pot jerigen bekas yang
sudah didesain khusus
2.2 Waktu dan
Tempat Penelitian
a. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei – 17
juni 2019
b. Tempat
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti
2.3 Alat dan
Bahan
1.5 Alat
· Pisau
· Kuas
1.6 Bahan
· Pipa
paralon setengah inci
· Jerigen
bekas
· cat
2.4 Langkah
Pembuatan
a. Menyiapkan
jerigen bekas ukuran apa saja
b. Memotong
pipa menjadi kecil-kecil ukuran 3 cm
c. Membuat
pola pada jerigen yang disesu aikan dengan ukuran jerigen yang dipakai
d. Membuat
irisan pada jerigen mengikuti pola yang sudah dibuat
e. Mengecat
jerigen agar terlihat indah
f. Memasukan potongan pipa kecil ke dalam irisan pada jerigen
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Hasil
Pada penelitian ini jerigen yang digunakan peneliti adalah jerigen
ukuran 5 liter dan berjumlah 5 pot jerigen bekas. Berdasarkan model yang
dibuat, satu jerigen ukuran 5 liter bisa didesain memiliki 12 – 18 lubang
tanam. Dari keseluruhan pot jerigen bekas yang dibuat, tiga jerigen bekas
didesain 18 lubang tanam dan dua jerigen didesain 12 lubang tanam. Keseluruhan
jumlah lubang tanam dari 5 jerigen bekas berjumlah 78. Pipa yang terpakai untuk
membuat lima pot jerigen bekas adalah 2 meter.
Tanaman yang diujicobakan pada pot jerigen bekas ini adalah cabai.
Tanaman ini dipilih karena tanaman ini banyak dibutuhkan pada kehidupan
sehari-hari. Bibit tanaman cabai diperoleh dari persemaian sederhana dari biji
bekas memasak.
Pasca penanaman pada pot jerigen bekas pertumbuhan tanaman cabai
menunjukan hasil yang baik. Cabai tumbuh dengan normal seperti halnya pada pot
biasa atau lahan. Untuk proses perawatannya sama dengan proses perawatan pada
media tanam biasa atau lahan. Tentunya harus diwaspadai serangan hama pada
tanaman cabai.
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sebuah jerigen
bekas bisa dimanfaatkan secara maksimal menjadi sebuah kebun sederhana. Ini
bisa membantu masyarakat untuk menanggulangi kebutuhan dapur khususnya cabai.
Dengan hasil penelitian ini masyarakat juga bisa meningkatkan pendapatannya
atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan
pekarangan.
Untuk lima pot jerigen bekas dengan 78 lubang tanam atau 78 batang cabai bisa diletakan secara horizontal membutuhan luas pekarangan 100 x 15 cm. sehingga pekarangan seluas 1 meter pesegi mampu menampung 25 pot jerigen bekas desain 12 lubang tanam setiap jerigen mampu menampung cabai sebanyak 300 batang. Jika tanaman dirawat dengan baik agar tidak diserang hama maka hasilnya sangat luar biasa. Masyarakat seperti memiliki lahan yang sangat luas di depan rumah masing-masing.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa
a. Jerigen
bekas bisa menjadi pot dengan hasil yang maksimal
b. Pot jerigen
bekas bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat bahkan bisa mendatangkan
penghasilan tambahan
c. Memanfaatkan
barang bekas bisa mengatasi penumpukan barang-barang bekas
4.2 SARAN
a. Pembaca
untuk bisa mengembangkan desain pot jerigen bekas pada penelitian ini dengan
desain lain yang lebih memaksimalkan hasil tanam.
b. Pembaca
bisa mengganti tanaman yang ditanam dengan tanaman selain cabai.
DAFTAR PUSTAKA
S,
Alex. 2010. Sayuran dalam Pot.
Yogyakarta:Pustaka Baru.
Semangat berkarya luar biasa
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya...
BalasHapusPatut ditiru๐๐๐